Rumah tanpa jamban, ibarat manusia tanpa anus. Tanpa jamban, residu jadi virus yang racunnya siap bikin kau mampus. Jamban adalah barometer keseimbangan alam, penyehatan jiwa dari segala yang tak mampu ditampungnya. Jamban adalah tempat pembuangan tapi juga penampungan. Suatu saat, ia menghasilkan kompos yang menyuburkan pembaharuan. Manakala jiwa mampat, hati tersekat, maka pikiranpun jahat dan mambawa enerjinya ke prilaku laknat. Tanpa jamban dunia melahirkan kedurjanaan.

Tuesday, May 6, 2008

Siksa di Guratan



Kakiku sedang di hukum sementara waktu untuk tidak menginjakkan kakinya di tanah dan di aspal jalan. Aku sudah berniat untuk menyelesaikan minimal satu paragraf tulisan dari berlembar-lembar tugasku yang belum selesai. Diluar, hujan seharian tidak juga reda. Di langit gumpalan awan mendung mengurung.

Beberapa kali kakiku melangkah berkeliling ruang. Ke dapur, ke kamar mandi, ke pintu luar. Gelagatnya memang seperti ingin sekali ia melangkah keluar dari ruang bisu ini. Lalu tiba-tiba kaki menjerit sekuat-kuatnya...
"bukaaa pintu...!" jeritnya memecah suasana dan mengejutkan.

"Jangan sekarang!" jawab tangan mencegah. Dihalanginya grendel pintu untuk terbuka.

"tapi kapan ?" maki kaki ketus.

"ya nanti..."

"ya nanti kapan ?"

“sampai hajat selasai”

“ya kapan ?”

"nanti lebaran.."

"ih...kapan lebaran ?"

"ya nanti ...lebaran monyet !" kata tangan dingin..

Tiba-tiba badan bergerak rapat dan cepat, serta jatuh di sisi pintu. Persis seperti sekarung goni beras yang dijatuhkan kelantai. "Brak !!"

“Hm,..biar mampus”, ia menggumam kecil.

Tiba-tiba ada terasa nyeri linu, kemudian mengalir darah segar yang keluar dari koyakan kulit di belakang siku. Ada gundukan kulit yang terbuka.

Diciptakannya Satu Guratan Lagi....

Saturday, April 26, 2008

Monyet-monyet




ada moyet-monyet turun
tengah hari bolong plong datang padaku
mereka berkeliaran di kepalaku
berlari bertelanjangan
memberikan bokongnya
dasar monyet….!

Ada monyet-monyet naik
Masing-masing saling tarik menarik
Tak perduli siapa yang tercekik
Kakinya menginjak tangannya menarik
Yang kuat jadi raja memekik
Darsar jangkrik…!

ditariknya yang lebih muda
di injak dan di naikinya
ditarik yang betina
di pagut dan di naikinya
ditarik makanan yang ditarik pasangannya
di tarik dan dinaikinya
raja harus sampai dulu diatas
"dasar kunyuk !!"




aku.-

Sunday, February 17, 2008

Jangan kau cerita

DUKA

Jangan kau bicara duka padaku
akan aku hembuskan nafas demi nafas
hingga yang terakhir dan penghabisan
agar kau mengerti arti sebuah kehilangan
dan kau termangu tanpa sepotong harapan
penyesalan itu tak berkesudahan


T A K U T

Jangan kau kau bayangkan rasa takut ku
misteri ketakutan tak berujung berpangkal
yang hadir disetiap tempat disetiap waktu
tiada ruang tanpa pekikan penderaan
kau tak dapat lari dari tajamnya nikmat siksaan
akan kau pahami dengan airmata
kenapa terserahkan segala damai,
senyum dan kehangatan


L U K A

Jangan kau jelaskan arti luka denganku
akan ku eja tetesan darahnya dari luka itu
agar kau mampu menafsirkan perihnya
sehingga kau temukan difinisinya yang baru