Rumah tanpa jamban, ibarat manusia tanpa anus. Tanpa jamban, residu jadi virus yang racunnya siap bikin kau mampus. Jamban adalah barometer keseimbangan alam, penyehatan jiwa dari segala yang tak mampu ditampungnya. Jamban adalah tempat pembuangan tapi juga penampungan. Suatu saat, ia menghasilkan kompos yang menyuburkan pembaharuan. Manakala jiwa mampat, hati tersekat, maka pikiranpun jahat dan mambawa enerjinya ke prilaku laknat. Tanpa jamban dunia melahirkan kedurjanaan.

Friday, June 29, 2007

Aku Gigit Gila Ini Rindu



Dinda..
ku hirup udara mencari harum khas peluh tubuh dan rambutmu
ku hidu setiap sudut ruang bilik lapang yang kini pengap di rongga dadaku
di sisa sisa kain lampin, baju dan handuk mandi yang tak lagi baru
tersimpan dalam lubuk kenangan yang tak kan terjamah orang
dimana kau sembunyikan khas harummu ?
aku sudah gila menterjemahkanmu !

ku usapi setiap elusan dan genggammu mencari setiap mili sentuhanmu
ku deteksi setiap jejaknya di meja, kursi dan mesin cuci
tapi tak kutemui kelembutannya yang menenangkan liarku
yang kini kukekang di ruang nafsu yang penuh amuk
dan kokoh kuncinya adalah hangat kelembutan
dari tubuhmu yang ku yakin takkan pernah beku
dimana sisa hangat itu menebar ?
syetan mana yang mengendap dan mencurinya satu persatu ?
aku sudah gila merindukanmu !

ku cicipi segala citra masakanmu memenuhi panggilan rinduku
ku jilati setiap sendok dan garpu, piring dan cangkir penuh isi susu
ku gigit dan kunyahi satu-satu kertas dari buku-bukumu,
kitab doa, telekung dan kain sarung
seprai kasur tempat kosmetik dan lemari baju
kutelan semua isi kamarku, jendela dan daun pintu
dan tak lupa kutelan segenap bebauan, aroma, asap dan obat-obatan
yang tersisa di penggal terakhir nafas kita masih sama
dan sekali regangan nafasmu kau unjukkan
cukup membuat ku gila mengilaimu ...!

Dinda..
cairan bisa sukmaku muncrat ingin menuntut balas
jiwaku masih belum lepas
maafkan aku...!!!






Maafkan dinda, atas tumpahan Jamban yang RinduDendam..!!

No comments: